Literasi adalah serangkaian kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan. Sedangkan GLS adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/ atau berbicara.Ada berbagai macam gerakan literasi yang dapat diterapkan, salah satunya adalah literasi digital. Literasi digital di sekolah dasar adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi digital secara efektif dan bertanggung jawab. Hal ini mencakup keterampilan dasar seperti mengetik, menggunakan program pengolah kata, dan menjelajahi internet, serta pemahaman tentang konsep penting seperti privasi dan keamanan online. Berdasarkan hasil pengamatan mahasiswa yang mengikuti kegiatan COD (Campus On Duty) di SD kabupaten Kediri diketahui bahwasannya terdapat salah satu literasi yang masih kurang dipahami akhirnya penerapannya kurang optimal.
Program literasi digital di sekolah dasar juga harus mencakup keterampilan kreatif dan kolaboratif, seperti pembuatan konten digital dan berkolaborasi dengan orang lain secara online. Tujuan dari literasi digital di sekolah dasar adalah membantu siswa mempersiapkan diri untuk masa depan yang semakin tergantung pada teknologi, sambil juga membantu mereka menjadi pengguna teknologi yang bertanggung jawab dan efektif. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan kegiatan pendampingan optimalisai literasi digital di Sekolah Dasar. Dengan adanya Pendampingan tersebut diharapakan para guru pada SD tersebut dapat memahami apa itu literasi digital dan manfaatnya untuk siswa sehingga pada akhirnya bersedia diajak bekerjasama dalam meningkatkan literasi digital pada sekolahnya masing-masing. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini yakni metode Kerjasama kemitraan, yakni melakukan kegiatan kerjasama dengan mitra dalam bentuk sosialisasi dan pendampingan agar mitra yang dituju dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
Berdasarkan pengamatan oleh para mahasiswa yang mengikuti kegiatan COD (Campus On Duty). Program COD telah diikuti oleh mahasiswa prodi PGSD Universitas Nusantara PGRI Kediri yang ditempatkan di 16 sekolah dasar di Kabupaten Kediri, meliputi SDN Ngadi, SDN Kraton, SDN Keniten 1,SDN Petungroto, SDN Satak 2, SDN Bulusari 3, SDN Tiron 4, SDN Tiron 3, SDN Parang 2, SDN Karang Tenggah 3, SDN Mlancu 2, SDN Manggis 2, SDN Besowo 4, SDN Gedangsewu 1, SDN Tarokan 3, dan SDN Jati . Melalui program tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian terhadap pendidikan khususnya di Kabupaten Kediri.
Dalam kegiatan ini kita bisa memberikan manfaat bagi sekolah, guru, dan siswa. Adapun manfaat yang di peroleh :
- Mampu Meningkatkan keterampilan teknologi siswa. Dengan belajar literasi digital, Siswa dapat belajar bagaimana menggunakan perangkat lunak dan aplikasi, menavigasi internet, dan memahami konsep-konsep seperti privasi dan keamanan online.
- Mampu Meningkatkan kreativitas siswa.
Literasi digital juga mencakup keterampilan kreatif dan kolaboratif, seperti pembuatan konten digital dan berkolaborasi dengan orang lain secara online. Ini dapat membantu siswa mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis.
- Mampu Meningkatkan pembelajaran siswa.
Dengan cara siswa akses ke teknologi dan sumber daya digital, siswa dapat memperoleh informasi dan belajar dengan cara yang lebih efektif. Selain itu, siswa dapat mengakses bahan pembelajaran online, seperti video dan tutorial, serta berinteraksi dengan guru dan siswa lainnya melalui platform digital.
(Wahyudi, M.Sn., Dr. Alfi Laila, S.Pdi, M.Pd., Veny Iswantiningtyas, M.Psi., Bagus Amirul M.,M.Pd., Rosa Imani Khan, M.Psi., Kurniawan Wahyu M.Pd.)
Berikut ini peoses pendampingan literasi di digital :